JAKARTA, KOMPAS.com- Belum sampai sebulan dioperasikan, alat-alat untuk
membuat kartu tanda penduduk elektronik (e-ktp) mulai rusak. Di beberapa
kelurahan, pemindai retina rusak, pemindai sidik jari eror, dan server
mati.
Ahmad, operator perangkat e-ktp di Kelurahan Kemanggisan, Selasa (27/9/2011), menuturkan, salah satu pemindai sidik jari di kelurahan mulai eror. "Sudah mulai hang. Sering kali alatnya tidak mendeteksi sidik jari warga," ujarnya.
Akibatnya, proses pembuatan e-ktp menjadi lebih lama. Jika alat normal, lanjut Ahmad, proses input data bisa berjalan 3-5 menit. "Kalau pas alatnya eror bisa lebih dari 10 menit," katanya.
Satu perangkat ditargetkan melayani 100 orang dalam satu hari. Namun, pada akhir pekan jumlahnya mencapai dua kali lipat. "Kalau Sabtu dan Minggu alatnya bisa beroperasi sampai jam 21.00," ujar Ahmad.
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan Warisih menerima laporan bahwa server di Kelurahan Srengseng Sawah down, Selasa pagi. "Warga yang sudah terlanjur dipanggil dan datang akhirnya tidak bisa dilayani. Kami sudah laporkan ke Kementerian Dalam Negeri agar bisa segera dibenahi," katanya.
Di Kelurahan Kalibaru, pemindai retinanya rusak. Begitu juga di Kelurahan Penjaringan, pemindai retina sudah rusak sehingga menghambat pelayanan e-ktp.
sumber : KOMPAS