“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya
(tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya
Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat
bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami
senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak
mengetahuinya”
1.0 Wujud Adam menurut Islam
Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم,
bererti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5872-4942SM) adalah
dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama
dengan isterinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah
orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Perincian kisah
mengenai Adam dan Hawa berbeza-beza antara agama Islam, Yahudi,
Kristian, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik
ini.
Adam
hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM),
sedangkan Hawa dijadikan ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat
kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah ayat 30-38 dan
Al-A’raaf ayat 11-25. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Safi Allah.
Menurut
ajaran Islam, Adam adalah manusia sempurna, berjalan tegak dengan kedua
kakinya, berpakaian yang menutup aurat, berbahasa fasih dengan jutaan
kosa kata. Dia adalah seorang nabi yang menerima wahyu dari Allah serta
syariat khusus untuk manusia saat itu.
Susuk
Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan
ia bukan makhluk purba. Ia adalah makhluk penghuni surga yang penuh
peradaban maju. Turun ke muka bumi boleh dikatakan sebagai alien dari
sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas. Kerana
itulah disebut sebagai `khalifah` di muka bumi dan ia dikatakan jenis
makhluk terbaru di muka bumi yang sebelumnya belum pernah ada.
Dalam
gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan
oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang
lain dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al
Israa' ayat 70, yang berbunyi:
“Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan”
(Al Israa' : 70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(At Tiin : 4)
Dahulu
ketika baru selesai diciptakan, seluruh malaikat bersujud kepadanya
atas perintah Allah, lantaran kecerdasannya itu. Kecerdasannya
menjadikannya makhluk yang punya darjat amat tinggi di tengah makhluk
yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba
Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi
makhluk purba berpakaian seadanya.
2.0 Penciptaan Adam
Setelah
Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak
untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni,
mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah memberitahu
para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka
khuatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap
ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para
malaikat kepada Allah:
“Mengapa
engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
(Al-Baqarah : 30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Al-Baqarah : 30)
Lalu
diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan
lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan
bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak
dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di
syurga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi
bersama istrinya kerana mengingkari ketentuan Allah.
Adam
diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari
sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di
muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan
tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.
Adam
merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah
yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk
memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian
banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.
3.0 Persoalan Makhluk Sebelum Adam
Menurut
syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan
khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang
tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi,
tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah
tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti
makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Sebelum
kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, haiwan,
tumbuhan dan sebagainya, kerana dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut
juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang
berbunyi:
“Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan.”
(Al An'aam : 32)
3.1 Arkeologi
Dari
ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang
berbuat kerosakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Dalam
kajian Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk
lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memilki
karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.
Volume
otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh kerana itu, kemampuan mereka
berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu
mereka bunyikan. Kelompok makhluk ini kemudian dinamakan oleh para arkeolog sebagai Neanderthal.
Sebagai
contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc,
sementara Homo sapiens memiliki volume otak diatas 1000 cc (otak kera
maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa
semenjak 20,000 tahun yang lalu, telah ada susuk makhluk yang memiliki
kemampuan akal yang mendekati kemampuan berfikir manusia pada zaman
sebelum kedatangan Adam.
Penafsir Al-Qur'an dan Hadis
Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin:
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
(Al Hijr : 27)
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:
“Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang
hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan
kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih
dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”
(Al-Baqarah : 30)
Nama
makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan
pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu
Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan
makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al-Jan yang suka berbuat
kerusakan."
Menurut
salah seorang perawi hadis yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu
penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan
jin. Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum
Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah
dari golongan yang berbeza dari jin, kerana mereka ini berdarah dan
berdaging.
3.2 Persoalan Makhluk Dinosaur
Kalau
benar dinosaur wujud, kenapa fosilnya hanya dijumpai di sesetengah
tempat? contohnya, negara-negara eropah? kenapa fosil-fosil itu sahaja
yang bertahan? kenapa yang lain semua dah jadi petroleum? Banyak kemuyskilan mengenai kewujudan dinosaur. Haiwan prasejarah mungkin wujud, namun dinosaur belum tentu.
Semasa
beberapa orang sahabat ke Petrosains, penjelasan mengapa ada dinasour
yang menjadi petroleum atau bahan mentah kepada kita sekarang ialah
kerana dinasour itu mendiami kawasan-kawasan tanah rendah. Apabila tanah
rendah itu mula ditenggelami air, bangkai/tulang dinasour ini telah
menjadi mendap. Tekanan yang disebabkan oleh paras air yang tinggi
menyebabkan tulang/fosil dinasour ini menjadi petroleum.
Secara
umumnya, ramai orang mengetahui tentang dinosaur pengikut fakta-fakta
yang dijelaskan oleh sains dan bukti-bukti fosil yang telah dijumpai.
Tetapi adakah terdapat cerita tentang dinosaur ini di dalam Al-Quran
ataupun kitab-kitab suci yang lain? Dari penjelasan dalam islam, tidak
banyak yang kita ketahui tentang dinosaur ini. Adakah ia hidup sebelum
zaman Nabi Adam a.s. atau ia hidup semasa zaman nabi tersebut? Inilah kemusykilan yang kerap kali bermain dikalangan ahli sains moden.
3.2.a Dinosaur Hidup Sebelum Zaman Nabi Adam
“Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan.”
(Al An'aam : 32)
Haiwan
prasejarah diyakini wujud seperti persoalan bagaimana malaikat tahu
bahawa hamba Allah yang bakal dicipta nanti (Adam dan keturunannya) akan
membuat ‘kerosakan’ dan ‘menumpah darah’ (berperang). Ini
membuktikan sudah ada kehidupan makhluk lain sebelum manusia yang telah
diturunkan syariat Islam. Cuma bezanya makhluk sebelum Adam berbeza
dari segi jasad dan kemampuan intelektual.
Jika
difikirkan secara logik akal, adalah mustahil untuk manusia hidup
bersama-sama dinosaur yang telah menghuni di muka bumi ini selama
berjuta-juta tahun. Kalau dikaitkan dengan sejarah manusia yang telah
tercatat di dalam Al-Quran dan juga melalui kajian saintifik manusia,
manusia tidak mungkin dapat hidup pada zaman dinosaur. Mana mungkin
manusia dapat bercucuk tanam seperti yang dilakukan oleh Anak Nabi Adam,
Qabil dan mengembala binatang ternak oleh Habil.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”.
(Al-Baqarah : 30)
Seperti
yang tertulis di dalam al-Quran, Allah telah menciptakan bumi dengan
kefungsian yang lengkap termasuklah berbagai jenis binatang dan Nabi
Adam diciptakan selepas penciptaan bumi.
“Sesungguhnya
pada kejadian langit dan bumi; dan (pada) pertukaran malam dan siang;
dan (pada) kapal-kapal yang belayar di laut dengan membawa benda-benda
yang bermanfaat kepada manusia; demikian juga (pada) air hujan yang
Allah turunkan dari langit lalu Allah hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan
di bumi sesudah matinya, serta Ia biakkan padanya dari berbagai-bagai jenis binatang;
demikian juga (pada) peredaran angin dan awan yang tunduk (kepada kuasa
Allah) terapung-apung di antara langit dengan bumi; sesungguhnya (pada
semuanya itu) ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah
kekuasaanNya, kebijaksanaanNya, dan keluasan rahmatNya) bagi kaum yang
(mahu) menggunakan akal fikiran.”
(Al-Baqarah : 164)
“Dia
menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung di bumi (permukaan) supaya bumi itu tidak menggoyangkan
kamu; dan memperkembang-biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”
(Luqman : 10).
Ayat-ayat
tersebut menunjukkan bahawa setelah penciptaan bumi, juga
dikembangbiakkan binatang-binatang. dan ini seharusnya adalah
binatang-binatang prasejarah dan juga binatang- binatang yang kita lihat
saat ini.
3.2.b Hidup Semasa Zaman Nabi Adam
Ada
sesetengah pendapat mengatakan dinosaur itu ibarat ayam, itik dan
haiwan biasa bagi Nabi Adam sebab Nabi Adam diriwayatkan sebagai
bertubuh sangat besar dan tinggi.
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi; Ia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan menjadikan dari jenis binatang-binatang ternak pasangan-pasangan (bagi binatang-binatang itu); dengan jalan yang demikian dikembangkan-Nya (zuriat keturunan) kamu semua. Tiada sesuatupun yang sebanding dengan (Zat-Nya, sifat-sifat-Nya dan pentadbiran)-Nya, dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
(Asy-Syura : 11)
Menurut
hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki
postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter).
Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam
Ahmad, namun dalam sanad yang berbeza.”
“Hadis Abu Hurairah r.a katanya: “Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Allah telah menjadikan Nabi Adam setinggi enam puluh hasta. Setelah
menciptakannya Allah berfirman: Pergi dan berikan salam kepada kumpulan
itu. Mereka adalah sekumpulan Malaikat yang sedang duduk, maka
dengarlah jawapan mereka kepadamu kerana salam itu adalah salam
penghormatan untukmu dan keturunanmu. Maka Nabi Adam pergi dan
mengucapkan: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ Mereka menjawab: السَّلَامُ عَلَيْكَ
وَرَحْمَةُ اللَّهِ Mereka menambahkan وَرَحْمَةُ اللَّهِ Maka rupa
bentuk setiap manusia yang akan memasuki Syurga adalah seperti Nabi
Adam. Ketinggiannya enam puluh hasta. Setelah Nabi Adam, rupa bentuk (ketinggian) manusia terus berkurang hingga sekarang.”
Sedangkan
mengikut kajian saintifik yang telah di lakukan, mamalia seperti
binatang ternak yang diternak oleh Habil seperti kambing tidak wujud
lagi dan pokok-pokok yang hidup di zaman dinosaur tidak mungkin
digunakan sebagai bercucuk tanam. Juga cerita tentang Qabil yang
membunuh Habil, dan pada masa itu Qabil telah di tunjukkan oleh Allah
SWT bagaimana burung gagak menanam burung gagak yang lain.
Jadi
persoalannya di sini, wujudkah burung gagak di zaman dinosaur? Burung
gagak sepatutnya hanya wujud semasa wujudnya mamalia-mamalia yang lain.
Adakah yang dimaksudkan dengan burung gagak itu adalah sebetul-betulnya
gagak kini? Atau adakah ia burung dari jenis zaman dinosaur juga yang
menyerupai seekor gagak? Sedikit sebanyak memang dinosaur itu wujud
kerana kita sudah melihat bukti fosil dan kajian saintifik dari segi
sains. Tetapi kemusykilan tentang dinosaur dalam Islam masih banyak yang
belum kita ketahui terutamanya dari segi kehidupan manusia pertama
iaitu sejak zaman Nabi Adam a.s.
Kesimpulan
Dinosaur
tidak disebut di dalam al-Quran secara tepat bukan bererti tidak
penting tetapi itu adalah anugerah Allah untuk manusia supaya manusia
mencari dan mengkaji masa lalu dan apa hubungannya degan kehidupan
sekarang dan juga untuk masa depan . Bukankah itu salah satu tujuan Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi .
Wallahu`alam..
sumber : wikipedia, anadinmu.blogspot.com