Kesuksesan
BlackBerry menjadi ikon gaya hidup manusia masa kini, tidak terlepas
dari peran Mike Lazaridis. Pria, yang tahun ini berusia 49 tahun, adalah
pengusaha sukses yang merintis kariernya dari nol. Berawal dari
ketertarikannya pada perkembangan teknologi komunikasi saat di bangku
sekolah, Mike memulai usahanya di akhir masa kuliah. Selain membawa
perubahan di dunia telekomunikasi, dia juga berjasa pada industri
perfilman dunia.
Sejak berusia muda, Mike Lazaridis dikenal sebagai anak yang cerdas. Contohnya, saat masih mahasiswa, dia sudah diminta membangun jaringan komputer sebuah perusahaan otomotif besar, General Motors (GM). Meski belum mempunyai pengalaman profesional, dia tak gentar menerima tawaran tersebut.
Apalagi,
nilai yang kontrak yang ditawarkan GM kepada mahasiswa jurusan
komputer di Universitas Waterloo itu cukup menggiurkan bagi anak muda
seperti Mike. Nilainya 600.000 dollar AS.
Dia
pun membuktikan kemampuannya. Setelah berhasil membangun jaringan GM,
Mike lebih percaya diri dan yakin dapat membangun bisnis perangkat
komputer sendiri. Keinginannya yang kuat mendirikan perusahaan sendiri
mendapat sokongan dari kedua orangtuanya.
Apalagi,
sang Ayah mempunyai keahlian yang tidak jauh berbeda dengan Mike,
yaitu sebagai teknisi elektronik. Akhirnya, dana sekitar 15.000 dollar
AS diberikan orangtuanya. Dengan duit itu, Mike mendirikan perusahaan
sendiri bernama Research in Motion (RIM) pada tahun 1984. Saat itu
usianya baru 23 tahun.
Dalam
menjalankan perusahaan itu, Mike tidak sendirian. Dia dibantu adiknya,
Jim Lazaridis Balsillie. Sang adik diserahi tugas menjadi Chairman RIM
yang menangani sisi bisnis perusahaan, sedangkan Mike fokus pada
pengembangan produk dan riset, serta arah kebijakan perusahaan.
Agar
lebih fokus pada perusahaan yang baru dibangunnya, Mike memutuskan
mengundurkan diri dari kuliahnya. Pengunduran dirinya sempat mengagetkan
semua orang. Pasalnya, selain sebagai mahasiswa yang cerdas, waktu
perkuliahan hingga kelulusan hanya tinggal dua bulan lagi.
Namun,
baginya, pesta kelulusan dan mendapatkan ijazah hanyalah sebuah
tradisi di kampus. Menurutnya, dunia kerja adalah dunia yang
sesungguhnya bagi seorang mahasiswa. Dia pun berupaya keras mewujudkan
prinsip itu.
Pengorbanannya
tersebut tidak sia-sia. Buktinya, sejak mengundurkan diri dari bangku
kuliah, dan berbekal pengalamannya membangun jaringan komputer sekelas
GM, dia mampu mendapatkan berbagai proyek baru.
Salah
satunya pada tahun 1987. RIM mendapat kontrak yang cukup besar dari
Rogers Cantel Mobile Communications. Tugasnya membantu perusahaan
tersebut mengubah programnya. Selanjutnya, RIM ditugaskan membuat
jaringan digital nirkabel.
Namun,
bukan itu yang mengangkat nama Mike ke dunia internasional. Namanya
mulai dikenal berkat proyek yang didapatkan dari Dewan Film Nasional
Kanada pada awal tahun 1990-an. Dewan perfilman di sana meminta Mike
membuat terobosan dalam dunia perfilman, terkait dengan cara mengedit
film.
Mike
menjawab proyek yang diterimanya itu dengan teknologi temuannya
sendiri. Teknologi yang diberi nama Digi-Sync Film KeyKode Reader itu
berperan penting dalam dunia perfilman Kanada. DigiSync Film merupakan
peralatan otomatis yang membantu proses penyatuan negatif film.
Dengan
perangkat tersebut, editor film bisa bekerja lebih cepat dalam
melakukan proses pengeditan. Kecepatan alat itu mencapai satu banding
enam. Jika sebelumnya waktu yang diperlukan untuk mengedit film selama
lebih dari dua jam, dengan alat tersebut hanya memakan waktu sekitar 20
menit.
Alat tersebut adalah penemuan baru dalam industri film dan mempermudah
para pekerja industri film. Dus, teknologi ciptaan Mike ini dipakai
oleh seluruh industri film. Tidak hanya di Kanada, tetapi juga di
Hollywood. Berkat temuannya itu, Mike mendapatkan penghargaan
prestisius, yaitu Emmy Award dan Academy Award.