Penemuannya dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology
bulan ini."Ini adalah senyawa kecil bersifat virusidal, artinya punya
kemampuan membunuh virus, dalam hal ini adalah HIV. Pada dasarnya, virus
ini bekerja dengan membuka virus," kata Chen seperti dikutip Medical
Xpress.
Kami menemukan ketika HIV kontak dengan senyawa ini, virus itu rusak
dan kehilangan material genetik. Dalam hal ini, virus 'terlarut' dan
RNA-nya (material genetik HIV) terpapar. Karena RNA tak stabil, sekali
terpapar akan hilang dengan cepat dan virus tak bisa menginfeksi,"
tambah Chen.
Hal yang lebih mengejutkan, senyawa ini bekerja langsung menyerang
bagian dalam virus, bukan protein pada bagian dinding kapsulnya. Ini
kabar bagus sebab dengan demikian, virus sulit untuk berevolusi
mengembangkan resistensi.
Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak
sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk
melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata
senyawa itu bekerja lebih efektif.
Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan
untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna
mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa
ketika kontak dengan cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.
Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin senyawa ini aman dipakai manusia.
Mayoritas senyawa virusidal bekerja pada membran luar kapsul virus yang
karakteristiknya hampir serupa dengan membran sel manusia sehingga bisa
merusak.