ANGKARAKU APPAREL

Rabu, 22 September 2010

Perioda Berikutnya Gempa Tetangga 23 September – 7 Oktober 2010. Akankah merambat ke Sulawesi / Maluku / Irian / Sumba / Flores / Nusa Tenggara

Info : Perioda Berikutnya Gempa Tetangga 23 September – 7 Oktober 2010. Akankah merambat ke Sulawesi / Maluku / Irian / Sumba / Flores / Nusa Tenggara
Tags : Perioda Berikutnya Gempa Tetangga 23 September – 7 Oktober 2010. Akankah merambat ke Sulawesi / Maluku / Irian / Sumba / Flores / Nusa Tenggara

Pengamatan rambatan gempa dapat diamati memakai aplikasi gratis Google Earth di mana kita dapat memantau semua gempa tetangga yang tidak dilaporkan BMKG tetapi berpotensi dapat merambat ke wilayah Indonesia karena terkait lempeng yang sama (IndoAustralia, Australia, Philipina, Pasifik).

Akankah gempa ini akan terus diikuti oleh gempa-gempa lainnya hingga kurang dari 20 hari ke depan dapat tiba di sekitar Sulawesi / Maluku / Irian melalui Samoa, Tonga, Fiji, Solomon, Bougainville, Papua New Guinea dan berbarengan dari Cina, Taiwan, Alaska, Rusia, Jepan, Philipina?
Prediksi gempa tetangga perioda berikutnya (sumber : http://www.nextearthquake.com/earthquakes_long_term_forecasts.htm) :

* Alaska : 1 – 7 Oktober
* Jepang : 23 September – 6 Oktober
* China : 25 September – 1 Oktober
* Taiwan : 26 September – 2 Oktober
* Philipina : 29 September – 5 Oktober
* Selandia Baru : 1 – 7 Oktober
* Fiji-Tonga : 1 – 7 Oktober
* Samoa-Tonga : 29 September – 5 Oktober
* Vanuatu : 30 September – 6 Oktober
* Solomon : 1 – 7 Oktober
* New Britain, PNG : 1 – 7 Oktober

Perkiraan akan di-update setelah diperoleh data update untuk wilayah-wilayah yang saat ini belum diperoleh datanya. Dengan aplikasi Google Earth dapat diketahui besar gempa, tanggal, jam, kedalaman, bujur, dan lintang. Data real tersebut dibandingkan dengan prediksi gempa dan dilihat proses perambatannya sudah sampai mana. Semakin dalam gempa dan semakin besar gempa (lebih dari 300km, lebih dari 6SR) maka proses perambatannya makin jauh dan cepat namun utk wilayah yg jauh dirasa lebih lambat.Semakin besar gempa namun semakin dangkal (kurang dari 30km, lebih dari 6SR) maka proses perambatannya lebih lambat namun kurang jauh sehingga utk wilayah yg dekat dirasa lebih cepat.

Proses perambatan sangat dipengaruhi oleh kedalaman gempa di mana lebih dari 300km maka lapisan bumi makin lunak sehingga dari teori hukum kekekalan energi – rambat gelombang maka semakin jauh rambatannya sedangkan makin dangkal gempa maka lapisan bumi makin keras sehingga dari teori hukum kekekalan energi – rambat gelombang maka semakin dekat rambatannya.

Dari pendekatan rambat gelombang gempa tersebut lambat namun pasti gempa tetangga akan sampai di Indonesia timur. BMKG hanya akan melaporkan gempa (Indonesia timur) yang sudah terjadi sehingga gempa tetangga yang sebenarnya sesaat lagi akan sampai di Indoensia (timur) tidak akan kita ketahui.

Mekanisme gempa dalam (ratusan km) bisa merambat jauh dengan kecepatan hingga ratusan km/jam

Sumber : http://richocean.wordpress.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel sejenis yang terbaru berdasarkan topik :



lintasberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Next previous home